Minggu, 15 Oktober 2017

PENDAHULUAN PENELITIANKU



PENDAHULUAN PENELITIANKU

Pendidikan secara umum diartikan sebagai pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Disini saya mengambil tentang pendidikan matematika yang mana Istilah Matematika menurut bahasa Latin (manthanein atau  mathema) yang berarti belajar atau hal yang dipelajari, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.
Banyak orang yang berpendapat bahwa matematika itu adalah ‘ilmu’ yang pasti. Masalah-masalah atau persoalan matematika dapat diselesaikan dengan prosedure yang jelas, terurut, dan saklek. Hal itu berbeda dengan ilmu-ilmu sosial pada umumnya. Dalam ilmu-ilmu sosial, untuk menyelesaikan suatu permasalahan tak ada prosedure pasti yang dapat digunakan.) Maka dari itu disini saya mengambil model pembelajaran Open Ended Problems yang mana Open-ended merupakan pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu permasalan yang memiliki metode penyelesaian yang lebih dari satu. Jadi Open-ended memberi kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan, pengalaman merumuskan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan menggunakan lebih dari satu metode dan bisa dibantu dengan menggunakan media , media yang saya gunakan adalah KAKON (Kalkulator Dakon) untuk membantu siswa menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran matematika khususnya materi pembagian. pemilihan media pembelajaran Kalkulator Dakon (Kakon) dapat membantu siswa dalam menghitung nilai pembagian, karena media Kakon menggunakan benda konkret sehingga mudah didapat dan mudah dipahami siswa. Siswa tidak perlu membagi dengan cara mengurangkan bilangan sampai habis, karena itu memerlukan waktu yang lama.
Pengalaman yang saya dapatkan di SD A adalah ketika saya mengajar di kelas rendah saat pelajaran matematika khususnya dalam pembagian yang mana mayoritas siswanya masih belum bisa menghitung dengan hanya menghitung bilangannya sampai habis, Selain itu, banyak siswa yang tidak paham dengan penjelasan yang diberikan oleh guru. Guru masih menggunakan metode ceramah pada saat proses pembelajaran dan menyampaikan materi, model dan media pembelajaran yang dilakukan kurang inovatif dan masih berpusat pada guru. Hal ini menyebabkan siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran.Maka dari itu saya ingin menerapkan Salah satu bentuk upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu saya menggunakan model pembelajaran yang inovatif atau media pembelajaran yang konkret. Salah satu model yang bisa digunakan untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran matematika materi pembagian dua angka adalah model pembelajaran Open Ended Problems dengan dibantu media pembelajaran Kalkulator Dakon (Kakon) yang dapat membantu siswa dalam menghitung nilai pembagian, karena media Kakon menggunakan benda konkret sehingga mudah didapat dan mudah dipahami siswa.
Berdasarkan Artikel dari Prof. Drs. Gatot Muhsetyo, M. Sc yang saya ketahui Terkait dengan pembelajaran matematika, banyak kecenderungan baru yang tumbuh dan berkembang di banyak negara, sebagai inovasi dan reformasi model pembelajaran yang diharapkan sesuaidengan tantangan sekarang dan mendatang. Sebagai pengetahuan, matematika mempunyai ciri-ciri khusus antara lain abstrak, deduktif, konsisten, hierarkis, dan logis.Soedjadi (1999) menyatakan bahwa keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep, operasi dan prinsip. Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana, menyebabkan matematika tidak mudah untuk dipelajari, dan pada akhirnya banyak siswa yang kurang tertarik terhadap matematika (masih lebih untuk daripada membenci atau "alergi" terhadap matematika). Ini berarti perlu ada "jembatan" yang dapat menghubungkan keilmuan matematika tetap terjaga dan matematika dapat lebih mudah dipahami. Persoalan mencari jembatan merupakan tantangan, yaitu tantangan pendidikan matematika untuk mencari dan memilih model matematika yang menarik, mudah dipahami siswa, menggugah semangat, menantang terlibat, dan pada akhirnya menjadikan siswa cerdas matematika. Pencarian dan pemilihan model pembelajaran matematika perlu berorientasi pada perkembangan mutakhir di dunia.
Dalam permasalahan ini saya ingin menggabungkan artikel tersebut dengan permasalahan yang saya temukan diatas dengan harapan mendapatkan hasil belajar siswa yang lebih baik dan meningkat, khusunya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika, mendorong peserta didik lebih aktif, mampu mengerjakan soal dengan baik, dan meningkatkan daya ingat siswa, siswa lebih termotivasi untuk belajar, terbentuknya sikap kerjasama antar siswa dalam menyelesaikan suatu masalah.
Dari Alasan semua diatas berdasar pengalaman dan artikel yang saya baca saya menyusun judul untuk saya teliti sebagai tugas akhir saya (skripsi) yaitu dengan judul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED PROBLEM BERBANTU MEDIA KALKULATOR DAKON (KAKON) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SDN SAMBIROTO 01 KEC.TEMBALANG KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2017/2018”.


1 komentar:

  1. Assalamualaikum ka .. Kaka saya penelitian.x kurang lbih sama kya kaka pakai metode kakon ka, saya dsuruh dosen cari skripsi lain sbgai pendukung skripsi saya ka, boleh gak ka saya liat abstrak kaka .. Mksih ya ka sblm.x

    BalasHapus